AKTIF.........KREATIF.....INOVATIF

Kamis, 27 Mei 2010

F 151 KA


Fisika itu asyik ? fisika itu sulit dan membosankan ? seperti eyang Einstein dalam teori Relativitasnya, ijinkan saya mengatakan bahwa asyik dan tidaknya fisika, sulit atau membosankan, semuanya adalah relatif. Sebagai manusia,.......

semua orang pasti pernah melewati masa kecil. Sekarang, mari kita ingat kembali kenangan masa lalu yang kadang membahagiakan dan terkadang pula tidak ingin dirindukan. Ketika masih kecil, biasanya kita sangat tertarik dengan segala sesuatu yang berada disekeliling kita. Kadang kita selalu ingin mempertanyakan hal-hal yang ada disekeliling kita, sehingga para filsuf mengatakan, setiap manusia adalah seorang filosofis. Keingintahuan yang begitu besar tentang fenomena alam atau peristiwa sehari-hari yang terkait ilmu fisika biasanya ditanyakan kepada ayah, ibu atau saudara kita. Masalahnya keluarga dekat kita sebagian besar bukan fisikawan atau orang yang memahami fisika dengan baik. Pa, itu apa ya ? Lalu sang Ayah menjawab, itu lampu listrik sayang… pa, lampu listrik kok nyala ya ? iya…. Bingung,kalau ditanyai lagi.......? gumam sang ayah dalam hati. Pa, kenapa lampu listriknya nyala ? Papa lagi sibuk ni sayang, main sama ibu aja ya….
Mungkin saja ini salah satu jawaban terbaik sang ayah, karena tidak tahu harus menjawab apa atas pertanyaan anaknya. Wah, bakat seorang calon fisikawan perlahan-lahan dikerdilkan. Ini hanya salah satu contoh. Pernah mengalami ? dijawab dalam hati ya… ehm.. ehm…

Fisika itu sulit ? Ilmu fisika itu obyek yang dipelajari. Sebagai obyek, sulit atau tidaknya sangat tergantung bagaimana seorang pengajar fisika meramu materi sedemikian rupa sehingga tampak menarik minat para siswa. Ketika ada minat dan keinginan yang kuat untuk mengetahui sesuatu, kesulitan dengan sendirinya kabur…

Faktor menarik sebenarnya sudah dimiliki oleh ilmu fisika karena Fisika merupakan ilmu yang menjelaskan berbagai peristiwa alamiah yang dilihat atau diamati dalam kehidupan. Selama ini pemahaman siswa hanya terpaku pada jabaran konsep Fisika yang ada dalam buku, tanpa memahami apa dan bagaimana makna yang terkandung dalam konsep tersebut. Masalah utama dalam pembelajaran Fisika adalah bagaimana menghubungkan fakta yang pernah dilihat dan dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari dengan konsep Fisika, sehingga menjadikan pengetahuan yang bermakna dalam benak siswa.

Di sisi lain lingkungan menyediakan fenomena alam yang menarik dan penuh misteri. Anak sebagai young scientist (peneliti muda) mempunyai rasa keingintahuan (curiousity) yang tinggi. Adalah keharusan di dalam pendekatan pembelajaran Fisika untuk memelihara keingintahuan anak tersebut, memotivasinya sehingga mendorong siswa untuk mengetahui apa, mengapa, dan bagaimana terhadap objek dan peristiwa di alam (Puskur, 2002).
Kenyataan di lapangan masih banyak ditemukan keingintahuan anak yang tinggi itu tidak didukung oleh suatu kondisi yang dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat lebih berkembang. Masih banyak guru mengajar hanya menggunakan metode konvensional. Guru merupakan satu-satunya sumber utama pengetahuan. Pembelajaran cenderung text book oriented dan tidak terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa. Siswa kesulitan untuk memahami konsep akademik yang telah diajarkan. Konsep-konsep tersebut diajarkan menggunakan cara-cara yang abstrak dan metode konvensional, padahal mereka sangat memerlukan pemahaman konsep-konsep yang berhubungan dengan lingkungan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, motivasi belajar siswa sulit ditumbuhkan dan pola belajar mereka cenderung menghafal dan mekanistik.

Dari kenyataan tersebut, dapat dikatakan guru terlalu sering meminta anak untuk belajar, namun jarang sekali mengajari anak cara belajar, padahal menurut Nur pengajaran yang baik meliputi mengajarkan siswa bagaimana belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berpikir, dan bagaimana memotivasi diri mereka sendiri (Nur, 2002: 9).Dalam materi ini banyak hal yang harus diinformasikan kepada anak, bersifat cukup abstrak, agak sulit dipahami, dan selalu berada di lingkungan kehidupan sehari-hari siswa, namun bisa disampaikan melalui animasi pembelajaran. Guru,berusaha untuk membuat anak didik memahami gejala fisis secara efektif dan menyenangkan, dengan harapan siswa akan mampu termotivasi dan mempercepat pemahaman mereka terhadap materi pelajaran. Ini akan diindikasikan dengan tingginya motivasi, dan aktifitas siswa serta hasil prestasi belajar.

Terima kasih untuk bapak dan ibu guru fisika yang selama ini telah mengajarkan fisika dengan sentuhan inovasi, kreasi dan menumbuhkan minat dan motivasi tinggi di kelas.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

MAaf mau tanya!

Apa benar Eksperimen Philadelphia ada hubungannya dengan Unified Field Theory yang dikemukakan?

Unknown mengatakan...

Unified Field Theory kalau tidak salah dikemukakan oleh Einstein!